Menu

Mode Gelap
DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan Kecam Tindakan PT Sinar Surya Cemerlang: Penahanan Ijazah dan BPKB Rustan Dinilai Melawan Hukum Korupsi Bendung Baliase Koalisi Parlemen Jalanan Desak Kejati Sulsel Usut Pejabat Terkait Tetek Bengek Dugaan Korupsi Bendungan Baliase KPJ: Desak kajati periksa Satker dan PPK Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2 Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, Bupati Barru Kumpulkan Ketua RT/RW untuk Menangkan Pasangan Dokter Ulfah & MHG

News · 29 Mar 2022 WITA ·

Jelang Ramadhan, TPID Makassar Bahas Pengendalian Harga Bahan Pokok


 Jelang Ramadhan, TPID Makassar Bahas Pengendalian Harga Bahan Pokok Perbesar

Makassar — Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Makassar memberikan respon penuh mengantisipasi terjadinya gejolak harga sejumlah bahan pokok di pasaran menjelang bulan suci Ramadhan. Hal ini terlihat saat berlangsung Rapat koordinasi TPID Kota Makassar yang berlangsung di Gedung Balaikota Makassar, Senin (29/3/2022).

“Fokus kita adalah memberikan kenyamanan kepada masyarakat dalam menjalankan ibadah di bulan puasa dengan cara menjaga kestabilan harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. Hal ini juga menjadi instruksi Pak Wali (Walikota Makassar, Danny Pomanto) agar seluruh stakholkder memperkuat sinergi agar tidak terjadi kelangkaan dan juga gejolak harga bahan pokok, sehingga warga kita bisa tenang menjalankan Ibadah di bulan puasa” ujar Asisten Bidang Pembangunan dan Perekonomian, Ir. Rusmayani Madjid,M.SP saat membuka Rapat koordinasi TPID Kota Makassar.

Rusmayani yang juga merupakan Koordinator TPID Kota Makassar menjelaskan bahwa TPID memiliki tanggungjawab untuk memantau dan menyiapkan langkah-langkah strategis mengatasi terjadinya inflasi di Kota Makassar.

“Kemarin Pemkot Makassar telah menggelar Festival Rebus Makassar sebagai bagian kampanye untuk mengurangi komsumsi minyak goreng dengan cara mengkomsumsi makanan yang di olah dengan cara direbus. Selain membudayakan hidup sehat, kampanye ini juga menjadi gerakan melawan kelangkaan minyak goreng yang saat ini terjadi hampir di seluruh wilayah di Indonesia” ujarnya.

Sementara itu ditempat yang sama, Deputi Direktur Bank Indonesia, Hasiando G. Manik mengatakan bahwa kondisi global telah ikut mempengaruhi kondisi dalam negeri, termasuk bahan pokok yang produknya bersumber dari luar negeri.

Baca Juga :  JPN Deklarasikan Generasi Bersih Narkoba di SMA Kachak

“Kita berharap produk lokal seperti ikan, cabe, bawang goreng serta yang lainnya dapat kita kendalikan. Kita bersama-sama di TPID saling bersinergi, termasuk dengan aparat keamanan demi menjaga lancarnya rantai pasok dan memastikan tidak ada penimbulan yang dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab” ujar Hasiando.

Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Makassar, Harisun mengajak seluruh stakeholder untuk memassifkan pesan ke publik agar tidak melakukan Panic Buying mengingat stok minyak goreng sebenarnya cukup memadai.

“Salah satu penyebabnya yakni Panic Buying. Banyak masyarakat kita, terutama ibu-ibu rumah tangga yang melakukan belanja minyak goreng secara berlebihan melebihi kebutuhan yang sebenarnya. Makanya informasinya yang harus di perbaiki. Mari kita membeli minyak goreng sesuai kebutuhan saja” ujarnya.

Sementara itu, Kepala bagian Perekonomian Kota Makassar, Nur Kamarul Zaman menekankan pentingnya mengendalikan laju inflasi dengan strategi 4K.

“Strategi 4K adalah bagian dari pemulihan ekonomi nasional, yang mencakup keterjangkauan harga, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif demi menjaga inflasi ditengah masyarakat” ujar Nur Kamarul Zaman yang juga merupakan Sekretaris TPID kota Makassar.

Menurutnya, data Februari Tahun 2022 menunjukkan Kota Makassar mengalami Deflasi sebesar 0,06%. Sedangkan inflasi tahun kalender 2022 sebesar 0,50%, dan inflasi dari tahun ke tahun sebesar 2,10%. Andil sepuluh komoditas yang dominan
terhadap Inflasi yakni bawang merah, air kemasan, tempe, gula pasir, shampoo, emas perhiasan, sabun mandi, ikan cakalang dan ikan sisik, sabun detergen bubuk dan cair, serta udang basah. Sementara itu, sepuluh komoditas yang dominan terhadap Deflasi yakni cabai rawit, minyak goreng, telur ayam ras, kacang Panjang, cabai merah, kangkong, ikan bandang dan ikan bolu, jeruk nipis dan limun, kol putih dan kubis, serta daging ayam ras.

Baca Juga :  Program Perkuatan Keimanan Ummat, Harapkan Sinergitas Menjaga Makassar

Dalam rapat tersebut, hadir sejumlah stakeholder, diantaranya Bank Indonesia, Bulog, PD Pasar, OPD terkait, distributor bahan pokok, termasuk TNI dan Polri, (Aco/**).

Artikel ini telah dibaca 86 kali

Baca Lainnya

Penumpang KM Tidar yang Lompat ke Laut Ditemukan Tewas di Perairan Pangkep

22 Mei 2025 - 08:00 WITA

Hendak Grebek Tambang Ilegal, Mobil Kapolres Gowa Terlibat Kecelakaan

19 Mei 2025 - 18:00 WITA

Penumpang Kapal Diduga Lompat ke Laut, Basarnas Lakukan Pencarian di Perairan Makassar

19 Mei 2025 - 17:27 WITA

Bocah di Takalar Tewas Terjatuh di Sumur Bor Saat Bermain

17 Mei 2025 - 20:41 WITA

DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan Kecam Tindakan PT Sinar Surya Cemerlang: Penahanan Ijazah dan BPKB Rustan Dinilai Melawan Hukum

17 Mei 2025 - 20:03 WITA

DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi selatan

Korupsi Bendung Baliase Koalisi Parlemen Jalanan Desak Kejati Sulsel Usut Pejabat Terkait

15 Mei 2025 - 17:37 WITA

Kejati Sulsel Usut Pejabat
Trending di News