MAKASSAR- Uang Panai 2 MAHA(L)R Kabar baik bagi pecinta film komedi dengan sentuhan budaya lokal! Film yang sukses menggoyang layar lebar pada 2016, Uang Panai, akan kembali hadir dengan sekuel bertajuk *Uang Panai 2: MAHA(L)R*.
Dipastikan tayang serentak di bioskop seluruh Indonesia mulai 8 Agustus 2024, film ini siap menghadirkan gelak tawa sekaligus menggugah pemikiran lewat ulasan mendalam tentang tradisi perkawinan Bugis-Makassar yang kaya akan nilai-nilai budaya.
Dikemas dengan sentuhan komedi khas Sulawesi Selatan, film garapan Finisia Production, Rumpi Entertainment, dan 786 Production ini mengangkat tema yang lebih segar dan kompleks dari pendahulunya.
Sutradara Ihdar Nur menjanjikan cerita yang tak hanya menghibur, tetapi juga membuka mata penonton tentang realitas sosial di balik tradisi uang panai.
Kisah Perjuangan Cinta di Tengah Beratnya Tradisi
Dalam film Uang Panai 2, Ikram Noer dan Nurfadillah kembali memerankan Ancha dan Icha, pasangan yang harus menghadapi tantangan besar dalam mewujudkan cinta mereka.
Uang panai sejumlah uang yang harus disiapkan pria sebagai syarat meminang wanita dalam budaya Bugis-Makassar kembali menjadi konflik utama.
Kali ini, Ancha dihadapkan pada tuntutan uang panai sebesar Rp200 juta dari keluarga Icha. Tantangan ini bukan sekadar soal materi, tetapi juga tentang harga diri, tanggung jawab, dan perjuangan untuk membuktikan kesungguhan cinta.
Cerita semakin menarik ketika hadir Tuming dan Abu, dua karakter yang membuka jasa konsultasi unik bernama PATTUMBU. Perusahaan ini diciptakan untuk membantu para pria Bugis-Makassar yang berjuang mengumpulkan uang panai.
Jasa mereka pun terbukti sukses dalam membantu Ancha pada film pertama, dan kali ini kembali berperan penting dalam perjalanan cinta Ancha dan Icha.
Mengupas Tradisi Lewat Sentuhan Komedi dan Moral
Tidak hanya sekadar menghibur, film Uang Panai 2 menyelipkan pesan moral yang dalam. Penulis skenario Elvin Miradi menjelaskan bahwa film ini menggambarkan bagaimana tradisi uang panai, yang sering dianggap memberatkan, sebenarnya mengajarkan pria Bugis-Makassar untuk bertanggung jawab penuh atas keluarganya.
“Uang panai yang tinggi bukan untuk menghalangi pernikahan, tetapi untuk membentuk karakter pria yang kuat dalam bekerja dan bertanggung jawab sebelum dan sesudah menikah,” ungkap Elvin.
Dukungan untuk Budaya Lokal
Film Uang Panai 2 juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk dari dr. Rina, pemilik KeishaGlow, sebuah klinik kecantikan terkemuka di Makassar.
“Ini sebuah kehormatan bagi kami bisa mendukung film lokal yang tak hanya menghibur tetapi juga mengangkat budaya Sulawesi Selatan. Cerita yang diangkat relevan dengan kehidupan banyak orang, termasuk yang diperankan Icha sebagai dokter di klinik kecantikan,” ujar dr. Rina.
Ia menambahkan bahwa dukungan ini juga merupakan bentuk apresiasi terhadap film-film yang mengangkat budaya lokal ke tingkat nasional.
“Kami sangat bangga bisa menjadi bagian dari kesuksesan Uang Panai 2 dan tentu saja, kami akan terus mendukung film-film berkualitas lainnya di masa depan,” tutupnya.
Dengan segala elemen yang ditawarkan dari komedi segar, cerita cinta yang penuh tantangan, hingga ulasan tradisi budaya yang mendalam Uang Panai 2: MAHA(L)R jelas menjadi salah satu film yang tak boleh dilewatkan.
Siapkan diri Anda untuk tertawa, terharu, dan merenung tentang betapa kaya dan kompleksnya budaya yang kita miliki.
Cek Berita dan Artikel yang lain Ikuti saluran PHINISICE SULSEL di [ WhatsApp ]