MAKASSAR- Warga di sekitar Jalan Dg Tantu, Kelurahan Rappokalling, Kecamatan Tallo, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), dihebohkan dengan penemuan mayat pria paruh baya dengan posisi tergantung di depan pintu rumahnya. Kamis (17/10/2024).
Berdasarkan informasi, pria nahas itu diketahui bernama Jalaluddin (56). Dia ditemukan tidak bernyawa dengan posisi tergantung menggunakan seutas tali yang terlilit di lehernya.
Penemuan mayat ini pun membuat gempar warga setempat. Sejumlah orang yang berada di lokasi nampak histeris melihat kondisi Jalaluddin tersebut.
Kanit Reskrim Polsek Tallo Iptu Saiful Basir mengatakan, laporan penemuan mayat dengan posisi tergantung itu diterima pihaknya sekitar pukul 09:15 Wita, pagi.
Saiful menyebut, jasad Jalaluddin ditemukan pertama kali oleh keponakannya bernama Indar sudah dalam kondisi tergantung tepat di depan pintu rumahnya.
“Pas ditemukan sudah dalam posisi tergantung di depan pintu. Untuk sementara kita masih lakukan penyelidikan, kita masih lakukan pemeriksaan,” kata Saiful kepada awak media di sekitar lokasi, Kamis siang.
Saiful belum juga belum berspekulasi lebih jauh terkait posisi Jalaluddin yang kakinya tetap menapak di tanah meski ada seutas tali yang terlilit di lehernya.
“Kalau itu belum diketahui (ada kejanggalan atau tidak) nanti setelah diperiksa oleh tim Dokpol dan Inafis baru bisa diketahui. Sementara juga pihak keluarga berembuk apakah dilakukan autopsi atau tidak,” ungkap dia.
Saat ini jasad Jalaluddin sudah berada di rumah sakit (RS) Bhayangkara Makassar guna dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sedangkan cucu Jalaluddin yakni Putria bersikeras meminta pihak kepolisian untuk melakukan otopsi terhadap mayat pamannya itu. Menurutnya kematian sang paman tidak wajar.
“Tidak wajar kematiannya, janggal sekali karena talinya kecil sekali terus kakinya sampai masih sampai di tanah,” ucap dia.
Putria bilang, proses autopsi perlu dilakukan guna mengungkapkan penyebab pasti kematian sang paman tersebut.
“Percuma juga dikuburkan (dimakamkan) kalau hati kita semua tidak tenang, kita tidak mau berasumsi tapi bagus kalau diautopsi biar jelas apa penyebabnya,” tegas dia.