Menu

Mode Gelap
Akhiri Musim Liga 1, PSM Makassar Menang dan Suporter Tuntut Transparansi Klub DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan Kecam Tindakan PT Sinar Surya Cemerlang: Penahanan Ijazah dan BPKB Rustan Dinilai Melawan Hukum Korupsi Bendung Baliase Koalisi Parlemen Jalanan Desak Kejati Sulsel Usut Pejabat Terkait Tetek Bengek Dugaan Korupsi Bendungan Baliase KPJ: Desak kajati periksa Satker dan PPK Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2

News · 11 Des 2023 WITA ·

Investor Jepang ke Makassar Temui Wali Kota Bahas Teknologi Pengurangan Resiko Bencana


 Investor Jepang ke Makassar Perbesar

Investor Jepang ke Makassar

MAKASSAR | Investor Jepang ke Makassar Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto menerima kunjungan IMV Corporation di Kediaman Pribadinya Jalan Amirullah, Senin (11/12/2023).

Pertemuan tersebut membahas terkait dengan pengurangan resiko bencana khususnya di Kota Makassar.

 

IMV Corporation merupakan perusahaan dari Jepang yang bergerak di bidang manufacturing sensor seismometer untuk manajemen smart infrastruktur.

 

“Investor Jepang ke Makassar Tadi kita bertemu dengan sebuah perusahaan terbaik soal sensor, terutama sensor perkotaan baik mengenai disaster atau bencana yaitu gempa dan sensor-sensor lain,” kata Danny Pomanto.

 

Dikarenakan Makassar bukan daerah rawan gempa, lanjut Danny Pomanto, pihaknya tetap tertarik menggunakan teknologi dari Jepang untuk memitigasi bencana banjir.

 

“Yang kita butuhkan karena kita bukan daerah gempa maka kita butuh sensor monitoring air, agar air tidak ada yang tertumpa, sensor banjir, aliran air, dan sensor transportasi itu yang kita butuhkan sekarang,” ujarnya.

 

Jika teknologi ini terapkan, maka pihaknya akan memonitoring ketinggian air melalui Makassar Economic Virtual Center (Marvec).

 

“Bisa masuk di Marvecnya kita nanti. Jadi monitoringnya di sana,” tuturnya.

Kepala BPBD Kota Makassar Achmad Hendra Hakamuddin mengatakan berdasarkan kajian resiko bencana gempa dan tsunami di Kota Makassar sangat kecil.

 

“Namun dari konteks bencananya pak wali butuh teknologi yang bisa mengukur ketinggian air laut yang menurut jurnal terus meningkat sehingga kita bisa mengantisipasi hal-hal yamg menjadi dampaknya,” ungkapnya.

Baca Juga :  APEKSI Catatkan 5 Ribu Pengunjung dan Transaksi Rp50 Miliar selama Rakernas 

 

Hendra Hakamuddin menyebutkan kajian resiko bencana di Kota Makassar tertinggi yakni banjir. Sehingga berdasarkan arahan, BPBD diharap merancang Early Warning System (EWS) berbasis Water Level untuk mengukur ketinggian air di sungai atau anak-anak sungai yang berdampak banjir.

 

“Investor Jepang ke Makassar Sehingga kita bisa dengan cepat mengetahui jika ada luapan air yang signifikan dan ini bisa memberikan waktu kepada kita untuk mengurangi dampak dari bencana,” tutup Hendr, (**).

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Artikel ini telah dibaca 12 kali

Baca Lainnya

Penumpang KM Tidar yang Lompat ke Laut Ditemukan Tewas di Perairan Pangkep

22 Mei 2025 - 08:00 WITA

Hendak Grebek Tambang Ilegal, Mobil Kapolres Gowa Terlibat Kecelakaan

19 Mei 2025 - 18:00 WITA

Penumpang Kapal Diduga Lompat ke Laut, Basarnas Lakukan Pencarian di Perairan Makassar

19 Mei 2025 - 17:27 WITA

Bocah di Takalar Tewas Terjatuh di Sumur Bor Saat Bermain

17 Mei 2025 - 20:41 WITA

DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan Kecam Tindakan PT Sinar Surya Cemerlang: Penahanan Ijazah dan BPKB Rustan Dinilai Melawan Hukum

17 Mei 2025 - 20:03 WITA

DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi selatan

Korupsi Bendung Baliase Koalisi Parlemen Jalanan Desak Kejati Sulsel Usut Pejabat Terkait

15 Mei 2025 - 17:37 WITA

Kejati Sulsel Usut Pejabat
Trending di News