Menu

Mode Gelap
Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2 Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, Bupati Barru Kumpulkan Ketua RT/RW untuk Menangkan Pasangan Dokter Ulfah & MHG AMPERA Desak Kejati Sulsel Periksa Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng Demo jilid V Ampera : Dugaan korupsi pengadaan bibit sukun dan nangka madu di Bantaeng Rekom Gerindra Ke Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin

Hukum & Kriminal · 6 Mar 2022 WITA ·

OPM Didesak Tak Lagi Serang Warga Sipil Di Papua

  Perbesar

  Jakarta — Warga Sipil Di Papua , Jaringan Damai Papua (JDP) menyerukan Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) tidak lagi melakukan penyerangan terhadap warga sipil di tanah Papua.

Warga Sipil Di Papua Hal ini dikatakan Juru Bicara JDP, Yan Christian Warinussy menyusul penyerangan KKB di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua yang menewaskan 8 warga sipil pekerja tower dari PT Palapa Timur Telematika (PTT)

“Sebagai Jubir JDP, saya menyarankan TPNPB tidak lagi melakukan penyerangan terhadap warga sipil,” kata Warinussy, Sabtu (5/3).

Warinussy mengatakan pihaknya juga mendesak TPNPB-OPM menghentikan kekerasan dalam menangani berbagai persoalan di Papua, termasuk di Distrik Beoga dan Distrik Mulia, Kabupaten Puncak, Papua.

“JDP juga menyerukan agar TNP PB tidak melakukan penyerangan terhadap TNI/Polri, melainkan mendorong bagaimana terlaksananya dialog,” ujarnya.

Menurut Warinussy, baik TNI-Polri maupun TPNPB-OPM harus menyudahi baku tembak yang bisa mengancam keselamatan masyarakat sipil.

“Kita perlu untuk menyudahi pertikaian bersenjata antara TNI dan Polri dengan TPN PB yang masih berlangsung hingga saat ini,” katanya.

Warinussy turut mengucapkan belasungkawa atas peristiwa penyerangan berujung tewasnya delapan warga sipil tersebut. Ia pun meminta Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman tak melakukan tindakan operasi “balas dendam”.

“Kami mendorong segera dimulainya persiapan dialog damai dengan diawali jeda kemanusiaan untuk memastikan warga sipil di sekitar lokasi kontak senjata mendapat akses bantuan kemanusiaan, kesehatan dan pendidikan,” ujarnya.

Baca Juga :  Jambret Viral di Makassar Ditangkap, Motif Demi Menikah Kedua Kalinya

“Siapkan dialog, karena itu adalah cara penyelesaian yang tidak akan membunuh siapapun diantara mereka yang selama ini bertikai di Tanah Papua,” kata Warinussy menambahkan.

Sebelumnya, insiden penembakan terjadi di Kamp Palapa Timur Telematika (PTT) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua, Selasa (1/3). Tercatat delapan orang tewas dalam peristiwa tersebut.

Delapan korban tewas antara lain Billy, Renal, Bona, Bebi Tabuni, Jamal, Eko, Syahril, dan Pak De. Sementara satu orang karyawan, NS selamat karena saat itu tak berada di lokasi kejadian.

TPNPB-OPM mengaku bertanggung jawab atas insiden penembakan tersebut. Polda Papua menyebut Terry Aibon sebagai pemimpin penyerangan yang menewaskan delapan orang tersebut. Sampai kemarin delapan korban tewas belum berhasil dievakuasi.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain Ikuti saluran PHINISICE SULSEL di [ WhatsApp  ]

Artikel ini telah dibaca 73 kali

Baca Lainnya

Guru di MIS Cendikia Makassar Keberatan Diperlakukan Tak Etis oleh Ortu Siswa: Akan Tempuh Jalur Hukum

23 November 2024 - 12:37 WITA

Korban Arisan Bodong di Makassar Pertanyakan Proses Hukum, Jadi Tersangka Tapi Belum Ditahan

10 November 2024 - 02:54 WITA

Oknum Leader Welder PT Huadi Bantaeng Dilaporkan ke Polisi, Diduga Terlibat Kasus Perzinaan dengan Istri Orang

1 November 2024 - 21:45 WITA

Memanas Usai Videonya Viral, Camat Ujung Bulu Dilapor ke Polda Sulsel

30 Oktober 2024 - 18:02 WITA

Pasca Status Tersangka Prof Sufirman Rahman Dicabut, Muncul Petisi Tolak Rektor Korupsi di UMI Makassar Hingga Minta Fasilitas Kampus Dikembalikan

17 Oktober 2024 - 17:12 WITA

LBH Sebut Restorative Justice Dalam Perkara Dugaan Korupsi UMI Makassar Menyesatkan

17 Oktober 2024 - 08:24 WITA

Trending di Hukum & Kriminal