Phinisice.id,sinjai — Pengiriman Komoditi Porang Petani merupakan komoditi tanaman ekspor yang bernilai tinggi dan juga merupakan diversifikasi bahan pangan serta penyediaan bahan baku industri yang diyakini dapat meningkatkan nilai ekspor di Indonesia. Ini disebabkan oleh komposisi umbi Porang yang memiliki sifat yang rendah kalori sehingga sangat berguna sebagai makanan diet yang menyehatkan. Dari keberagaman manfaat dari umbi Porang inilah yang menyebabkan nilai jual umbi relatif tinggi.
Provinsi Sulawesi Selatan sebagai salah satu provinsi yang menjadi sentra pengembangan Tanaman Porang , telah melakukan berbagai macam upaya dalam peningkatan kualitas, kapasitas serta kapabilitas dalam budidaya tanaman Porang ini ditambah lagi dengan antusiasme petani di Sulawesi Selatan untuk melaksanakan budidaya Porang di lahan usaha taninya.
Berbicara masalah tanaman Porang, akhir – akhir ini tanaman Porang menjadi tren nilai ekonomi tinggi sejak pemerintah pusat melalui Kementan RI dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melepas ekspor Porang sebanyak 227.37 Ton ke China, Tahiland, Korea, Jepang dan Vietnam dalam bentuk chips untuk periode Januari sampai dengan Mei 2020. Hal ini di ungkapkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan Ir. H. Imran Jausi, M.Pd. dalam Acara Launching Pengiriman Komoditi Porang Petani Sinjai ke PT. Insan Agro Mandiri di Kabupaten Sinjai (21/072022).
Pada kesempatan tersebut Imran Jausi juga menandaskan bahwa dari segi pemeliharan tanaman Porang tidak serumit komoditi lain sehingga untuk pengembangan dan/ atau budidaya tanaman Porang dapat dilakukan dengan mudah. Selain itu Imran Jausi juga mengatakan bahwa untuk ekspor umbi Porang ini jangan hanya di ekspor ke China, Tahiland, Korea, Jepang dan Vietnam saja melainkan sebaiknya di konsumsi juga atau diolah oleh masyarakat kita sendiri.
Melihat hal tersebut, Umbi Porang yang memiliki kandungan serat yang tinggi serta rendah karbohidrat merupakan salah satu bahan baku beras Porang yang di Jepang yang dikenal dengan nama Siratake Porang yang mana sampai saat ini ketersediaan bahan baku pengolahan beras Porang tersebut masih sangat kurang sehingga peluang untuk melakukan ekspor ke Jepang terbuka lebar.
“Selain itu pula, tingkat persaingan ekspor sudah barang tentu tidak bisa kita hindari, berbagai macam hambatan dan tantangan sudah pasti harus kita hadapi’. “Melalui upaya peningkatan akan kita lakukan yaitu dengan cara menyiapkan dan memfasilitasi para pelaku budidaya tanaman Porang sebagai pemasok bahan baku melalui penerapan GAP, GHP, GMP serta pemenuhan Standar Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT) dan lain sebagainya” ujar Imran Jausi.
Dalam kegiatan tersebut Bupati Sinjai yang diwakili oleh Asisten Perekonomian Dan Pembangunan Setdakab Sinjai Drs. A. Ilham Abubakar, M.H. dan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Kabupaten Sinjai Kamaruddin, SP., M.Si. Sedangkan turut mendampingi Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura Dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan adalah Kepala Bidang Tanaman Pangan Basman, SP., MP. dan Kepala Seksi Pemasaran dan Pengolahan Hasil Tanaman Pangan Ir. Hj. Andi Musykerinawati, MP.
Di akhir kegiatan Imran Jausi juga mengingatkan untuk memanfaatkan momen peluang usaha ekspor dan subtitusi impor produk Tanaman Pangan khususnya tanaman Porang di Provinsi Sulawesi Selatan.