Menu

Mode Gelap
Tolak Pertambangan Emas di Sinjai, legislator muda respon wacana Tambang Emas ‎Desakan DPP GPAM untuk Kapolri: Copot Kapolres Luwu Timur Rustan Pakki: Tambang Sinjai Harus Jadi Model Keberlanjutan — Saya Akan Memimpin Perlawanan dari Timur Jika Ada Perusakan ‎Aktivis Desak Polisi Ungkap Dalang di Balik Dugaan Penyelundupan Solar Ilegal dari Bulukumba Akhiri Musim Liga 1, PSM Makassar Menang dan Suporter Tuntut Transparansi Klub

News · 27 Sep 2023 WITA ·

Pj Sekprov Buka Rakor SPHP Pengendalian Inflasi Provinsi Sulsel


 Pj Sekprov Buka Rakor SPHP Pengendalian Inflasi Provinsi Sulsel Perbesar

MAKASSAR | Pj Sekprov Buka Rakor , Pj Sekprov Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Pengendalian Inflasi Provinsi Sulsel, yang dilaksanakan di Hotel Ibis, Jalan Maipa Makassar, Rabu, 27 September 2023.

Dalam sambutannya, Andi Muhammad Arsjad mengatakan, rakor ini adalah salah satu program prioritas dari Pj Gubernur Sulsel, yakni pengendalian inflasi. Berdasarkan Undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan dinyatakan bahwa negara berkewajiban mewujudkan ketersediaan, keterjangkauan, dan pemenuhan konsumsi pangan yang cukup, bermutu dan bergizi.

Dalam menjaga ketahanan pangan, kata Arsjad, pemerintah berkewajiban menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok, baik di tingkat produsen maupun konsumen, serta mewujudkan keterjangkauan pangan bagi masyarakat, rumah tangga dan perseorangan.

Ia menjelaskan, kondisi faktual belakangan ini, memperlihatkan bahwa hambatan-hambatan upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan masih kendala pemerintah.

“Kendalanya yaitu ketersediaan produksi bahan pangan pokok belum merata sepanjang waktu dan antara wilayah. Kedua, beberapa pangan pokok masih tergantung pasokan dari luar negeri. Ketiga, wilayah negara kesatuan republik Indonesia (NKRI) yang berbentuk kepulauan. Keempat, prasarana dan sarana distribusi yang kurang mendukung dalam kelancaran distribusi pangan,” urai Arsjad.

Pj Sekprov Buka Rakor Menurut Arsjad, harga dan pasokan pangan merupakan indikator-indikator strategis yang saling terkait guna kecukupan pangan masyarakat karena merupakan salah satu elemen penting dalam ekonomi pangan dan berkontribusi terhadap inflasi. Untuk itu, pemerintah sebagai salah satu pelaku ekonomi, memiliki fungsi penting dalam perekonomian yaitu berfungsi sebagai stabilisasi, alokasi, dan distribusi untuk mencegah kegagalan pasar (market failure) yang dapat berefek tergerusnya pemenuhan kebutuhan masyarakat.

“Kami berharap kepada peserta rapat yang hadir, dapat mengikuti rapat dengan seksama untuk menyamakan persepsi dan langkah dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan,” harapnya.

Hadir dalam rapat tersebut, Badan Pangan Nasional (Bapanas), Perwakilan Bank Indonesia (BI), Perwakilan Bulog, serta Kadis Ketahanan Pangan Kabupaten Kota se-Sulsel, para perwakilan Forkopimda Sulsel, serta para pelaku usaha pangan. (**)

Baca Juga :  Pj Gubernur Sulsel Tegaskan Komitmen Sukseskan Pemilu dan Pilkada

 

Cek Berita dan Artikel yang lain Ikuti saluran PHINISICE SULSEL di [ WhatsApp  ]

Artikel ini telah dibaca 10 kali

Baca Lainnya

Defisit Anggaran dan Maraknya Rokok Ilegal di Sulsel.

5 Juli 2025 - 11:17 WITA

PBSI Maros gelar Turnamen Bulutangkis tingkat Veteran hingga Pelajar

2 Juli 2025 - 22:55 WITA

Hari Bhayangkara Ke-79: Gerakan Poros Muda Sulsel Harap Polri Fokus Pulihkan Kepercayaan Publik

1 Juli 2025 - 13:40 WITA

47 PLTS Diresmikan Presiden, 5.383 Rumah Tangga di Wilayah 3T Kini Nikmati Listrik Bersih

28 Juni 2025 - 12:15 WITA

Atasi Anjal dan Gepeng, Kadinsos Makassar: Pentingnya Kolaborasi dan Penegasan Tupoksi

26 Juni 2025 - 12:04 WITA

PLN Luncurkan Fitur Terbaru REC, Ini Kegunaannya!

26 Juni 2025 - 11:27 WITA

Trending di News