MAKASSAR,– Gerakan Poros Muda Kota Makassar (GPMKM) kembali melakukan Aksi unjuk rasa di flyover Pettarani pada Senin, (19/8/2023).
Terlihat peserta aksi menutup separuh jalan AP Pettrani menuju jalan Tol Reformasi menggunakan mobil komando dengan membakar ban sembari membentang spanduk tuntutan serta melakukan orasi secara bergantian.
Issang selaku jendral lapangan mengatakan, Sebagai masyarakat kita harus menunjukkan peran aktif dalam mengawasi penyelenggaraan pelayanan BBM bersubsidi, baik di level pemerintah pusat maupun di daerah terkhusus kepada stakeholder terkait seperti Kepolisian, Pertamina maupun pihak SPBU sebagai penyalur.
“Partisipasi aktif masyarakat atau lembaga yang secara langsung mengalami dan melihat kondisi di lapangan merupakan informasi awal untuk bisa disampaikan kepada pihak berwenang dalam melakukan evaluasi penyelenggaraan layanan maupun penindakan oleh APH, Terutama jika ditemukan hal-hal yang terindikasi tidak sesuai regulasi pada tahap penyaluran”, ucap Issang
Lanjut issang menyampaikan jika Alokasikan Solar subsidi dari Pemerintah untuk masyarakat yang perlu dibantu, bukan untuk industri-industri yang melakukan bisnis yang komersial.
Olehnya itu dalam unjuk rasa jilid II yang di lakukan oleh GPMKM mengultimatum Kapolda Sulsel demi asas kepastian hukum untuk segera mengusut dan ekspose hasil pemeriksaan dua perusahaan yakni PT.Rurung Cahya Energy dan PT Sulawesi Sejahtera Energy yang terindikasi melakukan penyalahgunaan BBM jenis solar subsidi.
Ia juga meminta kepada kapolda agar melakukan pemeriksaan kepada Tipidter Polda dan Kapolres Gowa yang disinyalir melakukan pembiaran kepada para terduga penyalahgunaan BBM jenis solar Subsidi diwilayahnya
“Akibat dari dugaan penyalahgunaan BBM Subsidi jenis solar ini kami perkirakan negara mengalami kerugian ratusan milyar pertahun, maka dari itu Kapolda sulsel harus bertanggung jawab”, terangnya
“Dan jika kapolda tidak mampu mengimplementasikan UUD RI nomor 2 Tahun 2002, silahkan angkat kaki dari Sulsel”, Tegasnya
Sementara ketua GPMKM, Alif dalam orasinya mengatakan jika dalam waktu dekat pihaknya akan melakukan pelaporan resmi ke Polda Sulsel.
“Jika belum ada tindakan dari Polda Sulsel, maka kita akan agendakan bersama teman-teman mahasiswa untuk melakukan konsolidasi dan persiapan Unjuk Rasa di Mabes polri segera mungkin,” Alif yang juga merupakan Sekjend BEM Universitas salah satu perguruan tinggi swasta ternama di Makassar.