Menu

Mode Gelap
Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2 Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, Bupati Barru Kumpulkan Ketua RT/RW untuk Menangkan Pasangan Dokter Ulfah & MHG AMPERA Desak Kejati Sulsel Periksa Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng Demo jilid V Ampera : Dugaan korupsi pengadaan bibit sukun dan nangka madu di Bantaeng Rekom Gerindra Ke Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin

News · 23 Sep 2024 WITA ·

Kapolda Sulsel Berganti, Irjen Pol Andi Rian : Jabatan Bukan Seumur Hidup


 Kapolda Sulsel Berganti, Irjen Pol Andi Rian : Jabatan Bukan Seumur Hidup Perbesar

MAKASSAR- Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jendral Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan mutasi besar-besaran di jajaran Perwira Tinggi (Pati) Polri.

 

Dalam surat telegram itu, nama Irjen Pol Andi Rian R Djajadi yang menjabat sebagai Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sulawesi Selatan (Sulsel) muncul.

 

Posisinya bakal digantikan oleh Irjen Pol Yudhiawan Wibisono yang sebelumnya menjabat sebagai Kapolda Sulawesi Utara (Sulut).

 

Mutasi itu tertuang dalam nomor ST/2098/IX/KEP/2024. Dalam surat telegram itu Irjen Pol Andi Rian R Djajadi dimutasi sebagai Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel).

 

Kabid Humas Polda Sulsel Kombes Pol Didik Supranoto membenarkan perihal surat telegram tersebut. Kata dia, mutasi itu merupakan hal biasa guna penyegaran institusi.

 

“Benar (ada mutasi), bapak Irjen Andi Rian pindah ke Sumsel, Irjen Yudhiawan masuk Sulsel,” ujar Didik dikonfirmasi awak media, Minggu (22/9/2024).

 

Sekedar diketahui, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi menjabat sebagai Kapolda Sulsel sejak Desember 2023 lalu. Dia mengemban amanah jabatan Kapolda Sulsel dalam kurun waktu sekitar 9 bulan lamanya.

 

Irjen Pol Andi Rian R Djajadi diketahui telah menangani banyak kasus kriminal yang membuat karirnya terus melejit saat menjabat Wadirtipidum Bareskrim Polri tahun 2020, lalu dimutasi menjadi Karokorwas PPNS Bareskrim Polri.

 

Saat di Bareskrim Polri inilah lulusan Akpol 1991 itu pernah ikut menangani kasus pembunuhan berencana yang diotaki Ferdy Sambo. Ia terlibat dalam tim penyidik yang dibentuk oleh Kapolri dan dipimpin oleh Wakapolri Komjen Gatot Pramono.

Baca Juga :  Semarak Hari Anak Nasional, Bunda PAUD Kota Makassar Gelar Lomba Mewarnai

 

Sebelum surat mutasi itu keluar, sempat beredar isu terkait mutasi terhadap Irjen Pol Andi Rian R Djajadi. Namun seiring kabar itu beredar jendral polisi bintang dua itu hanya menganggapi dengan santai.

 

Hal tersebut dikatakan Irjen Pol Andi Rian R Djajadi saat menjadi pembicara dalam acara ‘Bincang Pilkada Damai di salah satu Cafe, di Kecamatan Tamalate, Kota Makassar, Sulsel, pada Kamis (19/9/2024).

 

Menurut putra asli Sulsel itu, jabatan bukanlah hal yang paling penting dalam menjalani hidup. Dia bilang, makna kehidupan ialah bisa tetap membantu orang lain dan tidak mengharapkan pamrih.

 

“Kemudian, kalau dikatakan masalah pindah, jabatan. Jabatan inikan bukan abadi seumur hidup,” ucap Mantan Kapolda Kalsel ini.

 

Bagi seorang pejabat, kata Andi Rian, mutasi adalah hal biasa, seakan pergantian musim yang datang tanpa bisa ditolak.

 

“Setiap saat begitu seorang pejabat dilantik pada hari itu juga sudah siap untuk diganti. Saya sendiri mungkin bisa dilihat dari riwayat jabatan saya yang sudah puluhan jabatan yang saya lalui, ya memang pejabat polri setiap saat berpindah,” tukasnya.

 

Dalam perjalanannya yang telah menapak selama 33 tahun di Kepolisian, ia mengisahkan bagaimana jabatan datang dan pergi dalam hidupnya, seperti gelombang yang tak henti menghampiri pantai.

 

“Apalagi saya sebagai perwira tinggi polri sudah 33 tahun bertugas di Polri. Sudah cukup banyak jabatan yang saya lewati dan bahkan pernah ada jabatan yang saya diberikan amanah yang hanya dua bulan di Polda Kalbar tahun 2016,” terangnya.

Baca Juga :  Kegiatan Vaksinasi Gowa di Kunjungi Kabanintelkam Polri dan Kapolda Sulsel

 

Dalam pengalamannya, Irjen Pol Andi juga sempat harus menjalani pendidikan selama lima bulan, setelah menjabat selama 55 hari di Polda Kalbar.

 

“Tetapi itu bukan karena sesuatu yang negatif, karena memang tuntutan institusi, dinamika organisasi dimana pada saat itu saya harus berangkat sekolah. Walaupun saya baru menjabat 55 hari karena perintahnya sekolah, ya saya berangkat,” jelasnya.

 

“Masuk pendidikan kurang lebih 5 bulan, kemudian saya mendapat jabatan setelah sekolah kurang lebih sekitar delapan bulan baru bertugas lagi di Polda satuan kewilayahan. Pada saat delapan bulan itu di Mabes Polri,” lanjutnya.

 

Menurutnya, mutasi atau perpindahan pejabat di Polri adalah hal yang lumrah dan wajar terjadi.

 

Artikel ini telah dibaca 15 kali

Baca Lainnya

Sambut Hari Jadi Gowa ke-704, Husniah – Darmawangsyah Ikuti Dzikir dan Doa Bersama Ribuan Warga

15 November 2024 - 13:35 WITA

Semangati Relawan dan Warga, Panglima Dozer Optimis Husniah – Darmawangsyah Menang di Pilkada Gowa

14 November 2024 - 15:36 WITA

Poster Paslon 01 Araska Rusak Wajah Bersih Kota Barru

13 November 2024 - 03:05 WITA

SNAK MARKUS Soroti Penghentian Kasus Dugaan Korupsi Dinas Pendidikan Wajo, Bakal Tempuh Praperadilan

9 November 2024 - 01:47 WITA

Gadis Ini Akui Pembangunan hanya di Kampungnya, Warga Kajang-Herlang-Bontotiro-Kindang-Gantarang-Ujungloe Makin Marah

8 November 2024 - 20:13 WITA

Pemberitaan Media Simpul Indonesia Soal Sampah Lapangan Ujungloe Buat Warga Marah: ‘Media Pendukung Petahana Banyak Ngarang’

7 November 2024 - 17:06 WITA

Trending di News