MAKASSAR- Universitas Sawerigading menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka pengusulan dosen Administrasi Negara, Dr. Ahmad Syaekhu, S.Sos, S.Pd, M.Si sebagai calon guru besar.
Rapat senat yang dihadiri 17 dari 21 anggota senat Universitas Sawerigading itu, berlangsung Rabu (02/10/2024) di Aula Unsa Makassar. Sejumlah dosen lintas fakultas hadir dalam rapat tersebut untuk memberi dukungan dan doa agar pengusulan tersebut dilancarkan.
Hadir pula Tim Komite Integritas Universitas Sawerigading sebagai tim yang akan menilai kelayakan usulan Dr. Ahmad Syaekhu, S.Sos, S.Pd, M.Si sebagai calon guru besar. Tim tersebut yakni Rektor Unsa sendiri Prof. Dr. A. Melantik Rompegading, S.H., M.H., Dr. Djohar, M.Si, dan Dr. Dian Eka Kusuma Wardani, SH, MH.
Ketua Senat yang juga merupakan Rektor Universitas Sawerigading, Prof. Dr. A. Melantik Rompegading, S.H., M.H., menyampaikan, selain Dr. Ahmad Syaekhu, S.Sos, S.Pd, M.Si, dosen lain yang namannya dianggap eligible atau memenuhi syarat sebagai guru besar adalah Dr. Andi Sumandiar, S.Sos, M,Si., Dr.Amran Syahruddin, M.Hum, MM dan Dr. Arda, S.Sos.,M.Si.
” Pengusulan ini adalah langkah awal dan menjadi syarat di internal setiap perguruan tinggi. Tentu kita memberi restu, mempermudah segala sesuatunya,”kata Melantik.
Selain itu, Melantik turut memberikan motivasi kepada dosen muda lainnya untuk memperhatikan setiap detail kebutuhan syarat kenaikan jabatan fungsional untuk mencapai guru besar.
“Guru besar atau gelar professor adalah jabatan fungsional paling tinggi sebagai seorang dosen. Dan kita semua harus mengarah diri kesana, olehnya semua hal kita persiapkan sedini mungkin,”terang Melantik.
Usai mendengarkan dan menyimak presentase Dr. Ahmad Syaekhu, S.Sos, S.Pd, M.Si., terkait pengusulan dirinya sebagai guru besar, Ketua Senat beserta anggota yang hadir bersama-sama menyetujui pengusulan tersebut karena dianggap layak.
Dr. Ahmad Syaekhu, S.Sos, S.Pd, M.Si., dalam penyampainnya di hadapan anggota senat, menceritakan secara singkat awal karirnya menjadi dosen dari sebelumnya merupakan ASN di pemerintahan.
“Dalam kurung waktu kurang lebih 11 tahun sejak 2013 lalu saya menjadi dosen yang diperbantukan di Unsa Makassar. Saya mulai mengumpulkan poin demi poin untuk bisa mencapai eligible guru besar itu baru lima tahun terakhir sejak naik Lektor Kepala tahun 2019,”cerita Ahmad.
” Saya secara pribadi sangat berharap, doa dan dukungan semua kolega di Unsa utamanya anggota senat agar semua hal dilancarkan dan dimudahkan mulai dari pengusulan hingga pada akhirnya nanti berhasil menyandang jabatan tertinggi akademik sebagai seorang professor”tutup Ahmad.