Menu

Mode Gelap
Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2 Dugaan Penyalahgunaan Wewenang, Bupati Barru Kumpulkan Ketua RT/RW untuk Menangkan Pasangan Dokter Ulfah & MHG AMPERA Desak Kejati Sulsel Periksa Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng Demo jilid V Ampera : Dugaan korupsi pengadaan bibit sukun dan nangka madu di Bantaeng Rekom Gerindra Ke Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin

Hukum & Kriminal · 17 Okt 2024 WITA ·

Pasca Status Tersangka Prof Sufirman Rahman Dicabut, Muncul Petisi Tolak Rektor Korupsi di UMI Makassar Hingga Minta Fasilitas Kampus Dikembalikan


 Pasca Status Tersangka Prof Sufirman Rahman Dicabut, Muncul Petisi Tolak Rektor Korupsi di UMI Makassar Hingga Minta Fasilitas Kampus Dikembalikan Perbesar

MAKASSAR- Pasca status Prof Sufirman Rahman sebagai tersangka dicabut oleh penyidik Ditreskrimum Polda Sulsel. Muncul sejumlah petisi yang dilayangkan oleh para civitas akademika di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

 

Dalam petisi yang beredar itu, ada beberapa poin yang meminta agar Prof Sufirman Rahman tidak dikembalikan sebagai Rektor UMI Makassar meski status tersangkanya dalam perkara dugaan korupsi sudah dicabut.

 

Berikut isi petisi yang beredar :

 

Bahwa sehubungan dengan pemberhentian Prof Dr H Sufirman Rahman, SH. MH dari jabatan Rektor berdasarkan Surat Keputusan Keputusan Pengurus Yayasan wakaf UMI Nomot 1663/YW-UMI/A.04/IX/2024 kami dari Civitas Akademika UMI bersikap.

 

1. Bahwa keputusan Yayasan Wakaf UMI dalam memberhentikan terhadap Prof Dr. Sufirman Rahman, SH., MH dari Jabatan Rektor UMI karena telah ditetapkan sebagai Tersangka dalam perkara penggelapan dan atau penyalahgunaan dana proyek vidio tron PPS UMI sudah sesuai dengan prinsip prinsip hukum dan moral bahwa setiap pemangku jabatan yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam suatu tindak pidana karena penyalahgunaan kewenangan jabatan harus diberhentikan dari jabatannya.

 

2. Bahwa dengan status tersangka kepada Ex Rektor Prof Dr Basri Modding, SE. MSi dan Rektor Non Aktif Prof Dr H Sufirman Rahman, SH. SH, telah merusak citra dan nama baik Universitas Muslim Indonesia dan atau Yayasan Wakaf UMI.

Baca Juga :  Warg Barayya Pasang Spanduk Terima Kasih Untuk Polisi

 

3. Bahwa dengan demikian segenap civitas akademika UMI Mahasiswa, Dosen dan Karyawan UMI yang dalam naungan Yayasan Wakaf UMI memiliki hak gugat/legal standing baik pengadilan dunia dan pengadilan akhirat untuk agar kedua Rektor Non Aktif tersebut tidak lagi diberi amanah dalam lingkup UMI dan atau Yayasan Wakaf UMI.

 

4. Bahwa sikap Rektor non aktif yang tidak meninggalkan ruang kerja Rektor dan segala fasilitas lainnya termasuk tidak mengembalikan Mobil Dinas adalah sikap pembangkangan yang memalukan dan melanggar hukum dan moral.

 

5. Berdasar hal hal tersebut kami civitas Akademika UMI meminta kepada segenap Pengurus Yayasan Wakaf UMI untuk tetap menjaga Harkat dan Martabat UMI dengan tidak lagi mengaktifkan dan atau MENOLAK Prof Dr H Basri Modding, SE, MSi dan Prof Dr Sufirman Rahman, SH. MH untuk memegang amanah di UMI.

 

Selain petisi muncul, beberapa baliho kecaman juga terpasang di pagar kampus almanater hijau itu. Baliho itu bahkan tertulis Prof Sufirman Rahman tetap menggunakan fasilitas kampus meski sudah tidak menjabat sebagai Rektor aktif.

 

“Menuntut Rektor Non Aktif Untuk Segera Mengembalikan Kendaraan Dinas Rektor dan Semua Fasilitas Kampus UMI. Anda Tidak Layak Lagi Memimpin Kampus UMI Makassar,” tulis salah satu spanduk yang terpajang itu.

 

“Jika Rektor Non Aktif Dikembalikan Menjadi Rektor UMI. Kami Menolak Pemimpin Koruptor Memimpin UMI. Copot Dekan dan Direktur Pascasarjana Yang Masih Mendukung Rektor Non Aktif Sebagai Rektor,” tulis spanduk lainnya.

Baca Juga :  Pilkada 2024 Kapolda Sulsel Siapkan 15 Ribu Personil dan Komitmen Jaga Netralitas

 

Hingga berita ini diturunkan, wartawan telah mencoba melakukan upaya konfirmasi kepada pihak Yayasan Wakaf UMI Makassar namun belum mendapatkan respon.

 

Artikel ini telah dibaca 72 kali

Baca Lainnya

Korban Arisan Bodong di Makassar Pertanyakan Proses Hukum, Jadi Tersangka Tapi Belum Ditahan

10 November 2024 - 02:54 WITA

Oknum Leader Welder PT Huadi Bantaeng Dilaporkan ke Polisi, Diduga Terlibat Kasus Perzinaan dengan Istri Orang

1 November 2024 - 21:45 WITA

Memanas Usai Videonya Viral, Camat Ujung Bulu Dilapor ke Polda Sulsel

30 Oktober 2024 - 18:02 WITA

LBH Sebut Restorative Justice Dalam Perkara Dugaan Korupsi UMI Makassar Menyesatkan

17 Oktober 2024 - 08:24 WITA

Heboh Narapidana Lapas Bollangi Gowa, Diduga Bebas Main Ponsel Hingga Kendalikan Narkoba

30 September 2024 - 15:13 WITA

Pria di Makassar Tewas Dengan Sekali Pukulan Usai Lecehkan Wanita, Alami Retak Tengkorak Kepala

27 September 2024 - 19:55 WITA

Trending di Hukum & Kriminal