BULUKUMBA – Debat publik perdana Pilkada Bulukumba 2024 berjalan tidak begitu berimbang. Dimana Jamaluddin M Syamsir (JMS) dan Tomy Satria Yulianto (TSY) lebih menguasai jalannya debat.
JMS-TSY disepanjang debat dalam semua sesi terlihat lebih menguasai sejak pemaparan visi misi hingga sesi akhir debat publik.
Pasangan dengan tagline JADIMI Bulukumba untuk Semua itu mampu memberi penjelasan yang subtansial dan relevan, terutama saat menjawab pertanyaan dari sejumlah panelis.
Pada sesi tanya jawab antar pasangan calon, JMS sempat menyampaikan soal jumlah kondisi jalan rusak yang semakin banyak, jumlahnya mencapai lebih dari 300 kilometer.
“Saya ingin menyampaikan data, tahun ini tingkat kerusakan jalan yang ada di Bulukumba itu ternyata bertambah lebih besar sekitar 300 Kilometer,” ujarnya.
JMS pun menegaskan pemerintah harusnya menghadirkan pemerataan infrastruktur di 10 Kecamatan di Kabupaten Bulukumba. Tidak hanya berfokus pada 1 kecamatan.
Menanggapi hal ini, pasangan Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf yang maju sebagai petahana menjawab jika kerusakan jalan itu merupakan warisan pemerintahan sebelumnya.
“Saya kira ini yang saya kerusakan jalan itu adalah warisan, saya gak tau warisan dari mana,” katanya dikutip dari siaran debat publik, Minggu, 3 November 2024.
Beda halnya dengan Andi Edy Manaf saat ditagih janjinya soal PDAM Bulukumba yang kini bermasalah, padahal janji Andi Edy Manaf ingin PDAM kembali berjaya.
“Tadi disinggung adalah PDAM. PDAM menurut kami adalah warisan dari suatu perjalanan yang begitu panjang,” jelas Andi Edy Manaf.
TYS yang kembali menanggapi hal itu, mengingatkan kepada pasangan petahana untuk MoveOn dan mengingat janji politiknya 4 tahun lalu yang akan melakukan penyertaan modal.
“Kakanda saya Andi Muchtar Ali Yusuf dan kakanda Andi Edy Manaf, sekali lagi maafkan saya, Move On-ki,” jelas TSY.
Diketahui, pemerintahan yang disebut mewariskan kegagalan di PDAM dan banyaknya jalan rusak di Kabupaten Bulukumba ada di era A.M Sukri A Sappewali-Tomy Satria Yulianto. (*)