MAKASSAR— Pelayanan Rumah Sakit (RS) Bahagia Makassar, menuai sorotan setelah seorang pasien epilepsi mengeluhkan ketersediaan obat yang tidak memadai di apotek rumah sakit tersebut.
Pasien bernama Sahran Ishak Maddanatja mengungkapkan bahwa ia kesulitan mendapatkan obat yang diresepkan oleh dokter.
Ia telah beberapa kali menanyakan langsung ke pihak apotek rumah sakit, namun hanya diberi janji tanpa kejelasan.
“Obatnya tidak lengkap, padahal dokter menyarankan harus dikonsumsi penuh. Tapi saya terus dijanji, tidak pernah dikabari kalau sudah tersedia. Justru saya sendiri yang bolak-balik menanyakan,” kata Sahran, Selasa (24/6/2025).
Sahran juga menyayangkan minimnya inisiatif dari pihak rumah sakit dalam menyampaikan informasi.
Ia mengaku harus menempuh perjalanan jauh dalam kondisi belum pulih hanya untuk mengecek ketersediaan obat yang ternyata belum tersedia.
“Saya datang dari tempat yang jauh dan kondisi saya belum stabil. Tapi pelayanan apotek justru hanya memberi sebagian obat, tidak sesuai dengan resep dokter,” ujarnya.
Menurut Sahran, pihak apotek hanya memberikan vitamin sebagai pengganti sambil menyebut bahwa distributor belum mengirimkan obat yang dibutuhkan.
Informasi yang dihimpun menyebutkan bahwa beberapa tenaga medis bahkan harus patungan demi memenuhi kebutuhan pasien dalam kondisi darurat akibat keterbatasan obat di rumah sakit.
Menanggapi hal ini, Aliansi Mahasiswa Sulawesi (AMS) menyuarakan desakan agar pihak RS Bahagia Makassar segera memperbaiki sistem pelayanan dan komunikasi kepada pasien.
“Saya berharap rumah sakit ini dapat meningkatkan pelayanan mereka, terutama dalam hal komunikasi dan kecepatan proses. Dengan demikian, pasien dapat merasa lebih nyaman dan puas,” ujar Ketua AMS, Major.
AMS juga memberikan peringatan keras kepada Pemerintah Kota Makassar dan Dinas Kesehatan untuk segera mengevaluasi kinerja tenaga kesehatan di RS Bahagia.
“Kami meminta Dinas Kesehatan Kota Makassar agar serius menyikapi persoalan ini karena kejadian seperti ini bukan pertama kali terjadi,” tegasnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak manajemen RS Bahagia Makassar terkait keluhan pasien maupun dugaan pelanggaran hak tenaga medis.