Menu

Mode Gelap
Akhiri Musim Liga 1, PSM Makassar Menang dan Suporter Tuntut Transparansi Klub DPP Lingkar Mahasiswa Sulawesi Selatan Kecam Tindakan PT Sinar Surya Cemerlang: Penahanan Ijazah dan BPKB Rustan Dinilai Melawan Hukum Korupsi Bendung Baliase Koalisi Parlemen Jalanan Desak Kejati Sulsel Usut Pejabat Terkait Tetek Bengek Dugaan Korupsi Bendungan Baliase KPJ: Desak kajati periksa Satker dan PPK Mobilisasi Ratusan Ketua RT/RW Barru ke Luar Kota Diduga untuk Menangkan Paslon Nomor 2

Hukum & Kriminal · 17 Okt 2024 WITA ·

LBH Sebut Restorative Justice Dalam Perkara Dugaan Korupsi UMI Makassar Menyesatkan


 LBH Sebut Restorative Justice Dalam Perkara Dugaan Korupsi UMI Makassar Menyesatkan Perbesar

MAKASSAR- Lembaga Bantuan Hukum (LBH) menilai penerapan upaya Restorative Justice (RJ) dalam perkara kasus dugaan korupsi dilingkup Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar sesat.

 

 

Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Makassar, Abdul Azis Dumpa bahkan mengkritik keras terkait penghentian status tersangka Prof Sufirman Rahman dalam kasus tersebut.

 

 

“Sejak awal perkara begini penggelapan maupun korupsi yang sebenarnya kalau kita lihat ini melibatkan (pejabat kampus). Kasusnya kasus publik sebenarnya karena dia terjadi di kampus yang menjalankan pendidikan,” ujar Abdul Azis kepada awak media, Rabu (16/10/2024).

 

Dikatakan Abdul Azis, kasus yang menyeret nama Rektor nonaktif UMI Makassar itu bukan merupakan tindak pidana ringan yang bisa dihentikan perkaranya.

 

“Harusnya bisa dilanjutkan apalagi kalau di klaim sebagai RJ karena RJ, itu bukan penghentian perkara, sebetulnya RJ artinya keadilan yang memulihkan atau proses untuk memulihkan bukan untuk menghentikan, itu hal yang berbeda sebenarnya,” ucapnya.

 

Menurutnya, RJ hanya dapat diterapkan untuk kasus-kasus ringan atau delik aduan, bukan untuk kasus dengan skala besar seperti yang terjadi di UMI.

 

“Pun kalau RJ menghentikan, sebenarnya itu bisa diterapkan sejauh ini untuk perkara yang sifatnya ringan, atau delik aduan,” ucapnya.

 

Abdul Azis juga menyoroti pola penghentian penyidikan yang sering diklaim sebagai RJ, namun menurutnya hal tersebut menyesatkan.

Baca Juga :  Kejati Sulsel Tunggu Berkas Perkara Kasus Dugaan Korupsi Dana Proyek UMI Makassar

 

“Kalau liat ini (kasus) penyidik memang menyesatkan di banyak kasus. Karena banyak kasus-kasus yang dihentikan baru di klaim RJ, itukan sangat menyesatkan,” cetus Abdul Azis.

 

Abdul Azis mengatakan, jika dengan menempuh jalur RJ kemudian perkara tersebut dipulihkan, maka akan memicu adanya tindakan yang berulang di masa yang akan datang.

 

“Dia bilang kita lakukan saja (tindak pidana) nanti kalau ketahuan kita tempuh lagi RJ. Inikan sangat menyesatkan,” imbuhnya.

 

Abdul Azis juga mendorong civitas akademika UMI Makassar untuk mengajukan praperadilan terkait penghentian penyidikan ini.

 

“Saya sebenarnya mendorong civitas akademika UMI untuk menyelesaikan UMI dengan praktek korupsi yang berulang di sana. Ini harus berani untuk melakukan praperadilan terkait dengan penghentian penyidikan atau penetapan tersangka dari salah satu tersangka yang ketika dilihat sudah ada narasi pengembalian uang. Itukan sebenarnya sudah ada pengakuan sebetulnya untuk melakukan praperadilan,” ucapnya.

 

Lebih jauh, Azis mempertanyakan transparansi pihak kepolisian dalam menangani kasus ini, terutama terkait jumlah pengembalian kerugian yang dilakukan oleh tersangka.

 

“Sudah pasti juga terlibat itu karena penyidik dia mengembalikan meskipun kita tidak tau. Itu tidak sah sebenarnya. Dalam hukum acara pidana publik yang merasa di rugikan. Siapapun dari bagaimana dari sifas UMI (termasuk mahasiswa) itu juga bisa melakukan praperadilan,” sebutnya.

Artikel ini telah dibaca 36 kali

Baca Lainnya

Aksi Bejat Gagal! Warga Lamongan Gagalkan Percobaan Pemerkosaan terhadap Nenek 69 Tahun

22 Mei 2025 - 16:40 WITA

Misteri Kematian ART di Rumah Ketua DPRD Pinrang, Polisi Selidiki

22 Mei 2025 - 16:13 WITA

Polda Sulsel Tangkap 844 Pelaku Kejahatan Selama Sebulan

21 Mei 2025 - 19:30 WITA

Pria di Gowa Ditangkap Usai Lecehkan Bocah 5 Tahun, Bahkan Ngaku Pernah Setubuhi Ayam

19 Mei 2025 - 08:00 WITA

Polres Probolinggo Kota Gagalkan Penyelundupan 1 Kg Sabu Dalam Karung Beras

17 Mei 2025 - 08:35 WITA

Ulah Pria di Makassar, Jual Busur Panah Untuk Beli Sabu

17 Mei 2025 - 08:00 WITA

Trending di Hukum & Kriminal