Menu

Mode Gelap
AMPERA Desak Kejati Sulsel Periksa Dinas Pertanian Kabupaten Bantaeng Demo jilid V Ampera : Dugaan korupsi pengadaan bibit sukun dan nangka madu di Bantaeng Rekom Gerindra Ke Husniah Talenrang dan Darmawangsyah Muin Dosen dan Mahasiswa Muhammadiyah Bulukumba Dapat Beasiswa Baznas dan PP Muhammadiyah Airdrop $NASDUCK Peluang Emas Mendapatkan Token Gratis di Dunia Kripto

Edukasi · 2 Des 2022 WITA ·

7 cara mengajar anak -anak kegagalan adalah hal yang sangat baik


 Ilustrasi 7 cara mengajar anak ( images pbs ) Perbesar

Ilustrasi 7 cara mengajar anak ( images pbs )

Phinisice.id , Jakarta —7 cara mengajar anak  Sebagian besar anak -anak takut gagal dan, sebagai orang tua dan guru, kita tentu ingin anak -anak kita berhasil. Tetapi apa yang terjadi jika kita menyadari bahwa kegagalan itu baik dan merupakan langkah penting untuk belajar?

 

Kegagalan adalah komponen penting dari keberhasilan (bukan sebaliknya). Faktanya, otak kita tumbuh dan berkembang secara signifikan setiap kali kegagalan terjadi. Ketika anak -anak memahami konsep ini, hal -hal luar biasa dapat terjadi pada mereka

7 cara mengajar anak Berikut adalah 7 cara mengajar anak -anak tentang hadiah kegagalan dan bagaimana melakukannya dengan keterampilan:

 

1. 7 cara mengajar anak Fokus pada mentalitas pertumbuhan

 

Kita sudah tahu bahwa mengembangkan mentalitas yang berkembang yang memberdayakan anak -anak. Itu juga mengubah reaksinya terhadap kegagalan.

Sebuah studi baru -baru ini yang diterbitkan dalam Ilmu Kognitif Perkembangan mengungkapkan bahwa setelah membuat kesalahan, anak -anak dengan mentalitas berkembang menunjukkan respons otak yang lebih besar daripada mereka yang memiliki mentalitas tetap. Ini juga lebih cenderung meningkatkan kinerja Anda.

 

2.7 cara mengajar anak Biarkan kesalahan terjadi

 

Anak -anak mendapat manfaat dari kegagalan. Kami tahu ini, tetapi sulit bagi orang dewasa untuk menerimanya. Bahkan, banyak orang tua menyamakan pengasuhan yang baik dengan mencegah anak -anak mereka mengalami kesulitan.

Baca Juga :  Hari Pelanggan 2022, Bank Sulselbar Cabang Pembantu Daya di "Sulap" Jadi Cafe, Manjakan Nasabah

 

3. Pelukan (dan rayakan) kegagalan

 

Beri anak -anak kesempatan untuk berasumsi tentang kesalahan mereka dan apa yang mereka pelajari

Hadir “Kegagalan Jumat” (hari seminggu ketika Anda membaca tentang orang -orang terkenal yang gagal)

Beri anak Anda setiap kali Anda melakukan kesalahan

 

4. Jelaskan ‘Lubang Pembelajaran’

 

Berpartisipasi adalah tahap penting dalam proses pembelajaran. Dibuat oleh James Nottingham, “The Learning Pit” adalah cara sederhana dan efektif untuk membingkai ide ini untuk anak -anak.

 

5. Jelaskan ilmu otak

 

Anak -anak sering takut gagal. Tapi apa yang terjadi jika Anda tahu kesalahan dengan menumbuhkan otak Anda? Untungnya, ada banyak penelitian untuk membuktikan dan mendukungnya!

Kekhawatiran anak -anak tentang kegagalan bisa bersifat umum, seperti biasa ingin menjadi sempurna atau lebih spesifik, seperti menginginkan skor A dalam tes berikutnya.

 

6. Penekanan “bukan lima”

 

Kegagalan sama berharganya dengan kegagalan yang tak terhindarkan. Kemudian, alih -alih melindungi anak -anaknya, gunakan untuk membantu mereka tumbuh Mengalihkan fokus pada aspek positif dari kegagalan.

Awalnya, konsep komersial, tidak maju berarti belajar dari kesalahan Anda.

Pelatih profesional dan orang tua Elaine-Taylor-Klaus menyarankan agar kami mengajar anak-anak kami untuk “tidak maju dalam hidup” hanya ada untuk mereka ketika mereka jatuh. Sebagai orang tua dari anak -anak dengan kebutuhan khusus, dia berkata: “Kesalahan adalah manusia. Mereka membutuhkan izin untuk menjadi manusia

Baca Juga :  Dari Segi Penginapan, Makassar Miliki 15 Ribu Kamar Hotel, Calon Kuat Tuan Rumah APEKSI 

 

7. Ajarkan pendekatan perhatian

 

Bahkan dengan strategi ini, kegagalan kadang -kadang bisa kewalahan. Melatih anak -anak untuk mengadopsi pendekatan perhatian adalah kunci untuk menangani emosi yang besar, seperti kesedihan atau kemarahan. Dengan latihan, anak -anak dapat belajar menanggapi perasaan yang kuat tentang kegagalan alih -alih bereaksi.

Hubungan antara perhatian dan ketahanan didokumentasikan dengan sangat baik. Baru -baru ini, sebuah studi di Florida State University menemukan bahwa siswa yang penuh perhatian lebih suka menemukan manfaat dalam kesulitan. Ketika mereka menghadapi kegagalan yang dirasakan, mereka juga tetap aman dengan keterampilan akademik mereka

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Artikel ini telah dibaca 27 kali

Baca Lainnya

Jalin Kerjasama dan Benchmarking, Unsa Makassar Terima Kunjungan Institut Mekongga

23 Agustus 2024 - 23:15 WITA

Dosen Sastra Unsa Makassar Gelar PKM Inovasi Pendidikan Kurikulum Merdeka di Era 5.0

22 Agustus 2024 - 23:21 WITA

Ikut Teken Kerjasama dengan UIM di Kantor LLDIKTI Wilayah IX, Rektor Unsa : Kembangkan Pendidikan

22 Agustus 2024 - 18:31 WITA

Kampus Unsa Makassar Terapkan Sistem Hybrid Dalam Seleksi Calon Mahasiswa Baru

21 Agustus 2024 - 18:01 WITA

Terkait Dugaan Mafia Solar, GPMKM Minta Kapolda Sulsel Tegas

19 Agustus 2024 - 16:03 WITA

Airdrop $NASDUCK Peluang Emas Mendapatkan Token Gratis di Dunia Kripto

18 Agustus 2024 - 12:28 WITA

Airdrop $NASDUCK Peluang Emas
Trending di Edukasi